Kekawatiran dari organda akan tersainginya angkot konvensional karena kehadiran angkot modern cukup beralasan dengan  adanya pengoperasian 27 angkot modern yang awalnya direncanakan mulai mengaspal pada tanggal 25 September silam.  Menanggapi adanya kekawatiran dari organda akan tersainginya angkot konvensional karena kehadiran angkot modern walikota Bogogor Bima mengganggap hal itu wajar dan melihat kedepan bagaimana praktiknya.

Bima Arya, mengatakan belum beroperasinya angkot yang diinisiasi oleh Koperasi Duta Jasa Angkutan Mandiri (Kodjari) itu lantaran masih dalam proses melengkapi persyaratan operasional.

“Kalau menurut saya tanggal (mulai beroperasi) tidak usah menjadi patokan yang penting berkas semua terpenuhi. Ini kan sekarang sedang proses perlengkapan berkas dulu,” ujar Bima, Senin (1/10/2018).

Sebelumnya Bima mengatakan bahwa berkas-berkas administrasi kendaraan sebenarnya telah diserahkan kepada Samsat hanya saja belum lengkap sehingga harus dilengkapi terlebih dahulu.

Bima mengaku telah melakukan koordinasi dengan Kodjari dan Dinas Perhubungan Kota Bogor untuk membahas permasalahan ini dan juga meminta Dishub untuk berkoordinasi dengan Samsat dan Kodjari untuk menyelesaikan berkas yang belum dilengkapi.

Dia mengatakan jika berkas-berkas telah lengkap maka angkot dengan fasilitas WIFI, AC, TV, CCTV, charger handphone dan mesin tapping e-money ini akan segera mengaspal di Kota Hujan.

“Yang penting jalan dulu kekawatiran yang membuat mereka tidak yakin itu wajar yang penting sekarang jalan dulu kita lihat biar pasar yang berbicara, yang penting sistem ini berjalan dulu semua. Belum tentu juga kekawatiran itu terjadi yang penting jalan aja dulu,” kata Bima.

Kembali ke program

Tinggalkan Balasan