JAKARTA – PT Blue Bird Tbk belum akan menurunkan tarif argo taksi seiring dengan kesepakatan antara pemerintah dan Organisasi Angkutan Darat (Organda). Sebab, mesin argo yang terpasang di setiap unit taksi perlu ditera ulang oleh Badan Metrologi. “Penyesuaian tarif taksi harus menunggu proses perubahan dan ditera ulang oleh Badan Metrologi sehingga tidak bisa instan,” kata Direktur Blue Bird Adrianto Djokosoetono, akrab disapa Andre, kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia, Jumat(4/1).
Sebelumnya, Ketua Organda DKI Jakarta Shafruan Sinungan memastikan penurunan tarif angkutan taksi akan dilakukan pasca dipangkasnya harga bahan bakar minyak (BBM) hari ini. Tarif baru akan segera berlaku setelah ketentuan baru diumumkan esok hari. “Untuk taksi saat ini untuk buka pintu Rp7.500, akan turun jadi Rp6.500. Jadi turun Rp1.000. Kemudian tarif per kilometer saat ini Rp4.000 menjadi Rp3.800. Jadi turun Rp200,” ujar Shafruan.
Andre mengungkapkan perusahaan tidak bisa menyetel manual argo taksi karena akan melanggar hukum. “(Argo) di set manual tidak bisa, melanggar aturan juga karena harus disegel kembali,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Organda ini.
Lebih lanjut, Andre menegaskan Blue Bird akan mematuhi ketentuan yang diatur oleh Organda. Namun, Andre belum bisa memastikan kapan tarif taksi berlambang burung biru itu akan turun. “Butuh waktu,” ujarnya. Sebagai informasi, selain menurunkan tarif taksi Organda DKI Jakarta juga akan menurunkan tarif angkutan perkotaan yang mencakup bus kota reguler dan mikrolet sebesar Rp500.
Sementara itu menyusul ketetapan teranyar mengenai penurunan tarif angkutan darat, perusahaan berlogo burung ini mencatatkan laba bersih sebanyak Rp824,02 miliar pada 2015, atau meningkat 12,18 persen dibandingkan tahun sebelumnya di level Rp734,55 miliar. Ini lantaran pendapatan usaha perseroan tahun lalu menyentuh angka Rp 5,47 triliun, naik sekitar 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 4,76 triliun.
Sumber: CNNIndonesia.com