NUSA DUA – Kabid Perhubungan Darat Dishub Bali, Nengah Dawan Arya, MM bersama Kasi Lalin Dishub Bali, I Gede Kamijaya, SH membuktikan ketegasan dan keberaniannya dengan melakukan penertiban angkutan tanpa ijin, khususnya angkutan online beraplikasi Grab, Uber maupun GoCar di Bali. Sesuai perintah langsung Kadishub Bali, I Ketut Artika, MT mereka makin gencar melakukan penertiban angkutan berbasis aplikasi tersebut bersama seluruh Dishub se-Bali.

Selain menegakkan aturan, hal ini juga untuk membuktikan Gubernur Bali masih konsisten tetap melarang angkutan beraplikasi Grab, Uber dan GoCar. Pembuktian itu terlihat saat razia gabungan bersama jajaran Polsek Kuta Selatan di wilayah jalan lintas Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Jumat (29/7/2016).

Kanit Polsek Kuta Selatan, Aiptu Dewa Gede Ariana secara singkat mengakui operasi gabungan ini secara rutin akan terus digencarkan bersama Dishub seluruh Bali. Selain menertibkan kendaraan yang melanggar aturan juga menjaring angkutan online yang akan disidak bersama jajaran Dishub Bali. “Kita akan terus rutin razia gabungan, minimal seminggu dua kali dilakukan.

Sebagai pendamping petugas kepolisian juga melakukan tindakan tugas rutin. Jika surat ijin tidak kita tilang,” tegasnya.Sementara itu, Kabid Nengah Dawan bersama Kasi Lalin Gede Kamijaya, sekitar 2 jam usai menggelar razia gabungan mengaku ada 25 pelanggaran dengan 19 angkutan tanpa ijin, 5 kendaraan tanpa uji keur dan 1 angkutan sewa dengan aplikasi Grab tanpa mengantongi ijin angkutan.”25 pelanggaran angkutan tersebut semuanya ditilang untuk nantinya disidang, terutama sopir Grab akan kita beri pembinaan khusus,” kata Birokrat asal Buleleng itu.

Kabar masih banyaknya angkutan umum yang membandel memakai aplikasi Grab ataupun Uber dan GoCar di Bali membuat jajaran Dishub Bali makin geram.  Apalagi ada isu, Organda Bali jadi biang keladi persoalan aplikasi berbisnis angkutan di Bali.

Untuk itu, Nengah Dawan bersama jajaran Dishub se-Bali atas perintah Kadishub Ketut Artika, akan semakin gencar melakukan penertiban kendaraan tanpa ijin, terutama yang beraplikasi online.”Setiap angkutan umum termasuk angkutan sewa wajib mengantongi ijin angkutan. Jika tidak, kita akan tilang, termasuk online itu,” tegas Dawan.

Anehnya, saat penertiban aplikasi online itu, berdasarkan pengakuan penumpangnya sendiri terjaring sopir Grab tanpa dilengkapi kartu pengawasan ataupun ijin angkutan. Padahal sebelumnya, saat rapat gabungan di Dishub Bali, pihak Grab maupun Uber yang dipertegas pernyataan Organda Bali berkoar-koar mengaku seluruh angkutan yang direkrut Grab ataupun Uber sudah berijin resmi.

Tapi nyatanya di lapangan, pernyataan itu hanya upaya pembodohan pihak Grab ataupun Uber yang dibackingi Organda Bali menyatakan seluruh angkutan yang memakai aplikasi tersebut berijin, meskipun tanpa menunjukan bukti. “Kalo mereka mereka terbukti pakai aplikasi kita langsung bekukan ijinnya. Jadinya sopir Grab kita tilang, tapi tidak bisa dibekukan. Karena tidak ada ijinnya,” jelasnya.

Nengah Dawan juga menegaskan, selaku otoritas angkutan, Dishub Bali menghimbau seluruh pemilik angkutan maupun sopir beraplikasi online diminta hormati larangan Gubernur Bali.Jika tetap ngotot dan membandel memakai aplikasi terlarang tersebut, Dishub Bali tidak segan-segan akan membekukan dan mencabut ijin angkutan yang diberikan. Ini sebagai bukti keseriusan Dishub Bali untuk mengamankan larangan Gubernur Bali.

“Kita akan gelar razia gabungan lebih besar lagi secara rutin. Nanti juga dilibatkan Dipenda, Satpol PP dan Kepolisian untuk menindak angkutan aplikasi liar ini. Kalo terjaring kita langsung bekukan dan cabut ijinnya,” tandasnya.

Sumber: Inilah.com

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan