SEMARANG – Para pengusaha angkutan umum jenis angkota yang melayani jalur Meteseh – Undip – Ngesrep akan sangat senang dan menyambut baik jika dilibatkan dalam sebuah konsorsium, misalnya menjadi salah satu operator Bus Rapid Transit (BRT).

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Semarang, Wasi Darono SE mengatakan hal itu sehubungan dengan akan beroperasinya BRT Trans Semarang untuk Koridor V dan VI.

“Yang jelas kami menyambut gembira dengan akan dioperasikannya BRT di wilayah itu, karena ini akan menjadi sebuah langkah maju dalam pelayanan angkutan umum di Semarang, terlebih untuk wilayah pinggiran seperti di Meteseh,” kata Wasi Darono, Rabu (3/8).

Menurut Wasi, di wilayah itu terdapat sekitar 100 unit angkutan. Kenapa sebanyak itu, karena setiap satu atau dua unit angkutan dimiliki oleh satu pengusaha.

“Keterlibatan teman-teman pemilik angkota itu untuk memperbaiki taraf hidup mereka, jika selama ini mereka mengoperasikannya secara manual, kini dengan BRT akan lebih meningkat lagi, maklum saja mereka ini adalah rata-rata berekonomi lemah,” lanjut Wasi Darono.

Saat ini Pemkot Semarang sedang merencanakan operasional BRT Trans Semarang Koridor V dan VI yang akan dimulai pada akhir 2016 ini, yakni Koridor V Meteseh – PRPP (30 km) pada Desember dan Koridor VI Undip – Unnes (22 km) pada Oktober 2016.

Sumber: Suaramerdeka.com

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan