BALIKPAPAN – Persoalan sopir Angkutan Kota (Angkot) di bawah umur di Kota Balikpapan sejalan dengan lesunya bisnis transportasi kota yang kalah bersaing dari kendaraan pribadi. Tak hanya ditinggal penumpang para pengusaha juga harus dihadapkan permasalahan sulitnya mencari sopir angkot  untuk terus melanjutkan roda bisnis mereka.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Balikpapan H Abdul Mubar Yahya mengatakan sebagian besar sopir angkot di Balikpapan merupakan produk “impor” dari daerah lain. “Asli Balikpapan ada tapi sedikit sekali, paling banyak dari Sulawesi bisa dilihat dari SIM mereka, saya juga tidak tahu kenapa tapi kenyataanya seperti itu,” katanya saat ditemui di kediamannya.

Mengenai insiden kecelakaan beberapa waktu lalu yang melibatkan supir angkot di bawah umur Abdul Mubar Yahya memiliki penilaian sendiri.  “Hanya sial aja itu, kan jarang sekali insiden soal angkot, bisa dihitung jari, lagian tidak ada angkot yang ngebut, jalanan ramai,” katanya.

Walaupun begitu adanya kejadian tersebut sebagai ketua Organda tidak menghendaki kejadian tersebut terjadi. “Siapapun juga tak mengharap ada seperti itu, pengusaha profesional pun juga tidak mau tapi faktanya ada,” katanya.

Pria yang juga mengurus KUD Akbar yang mana memiliki angkot sekitar 250 unit mengatakan bisnis angkot saat ini sudah tidak prospek. “Kalau tidak di manajemen dengan baik, pasti sudah tutup, butuh keuletan tinggi untuk mau bisnis angkot,” katanya. Dari data Organda jumlah angkot yang beredar di Balikpapan tinggal sekitar 2.800 dari 3.000 unit. Itupun tidak keseluruhan masih beroperasi.

“Berkurang dengan sendirinya, karena kalau sudah dua kali tidak perpanjang, otomatis izin trayek dicabut makanya berkurang,” katanya. Saat ini jumlah perusahaan yang masih memiliki izin trayek angkot di Balikpapan masih tak berubah sekitar 12 mulai dari Koperasi, CV dan PT.

Sementara itu, Sekretaris Organda Samarinda Sulaiman Hatase menilai sopir angkot yang masih muda sebenarnya tidak masalah selama sudah memiliki SIM. Menurutnya, seseorang ketika sudah memiliki SIM maka ia akan dianggap layak untuk mengemudi. “Kalau seseorang mempunyai SIM A umun itu berarti dia bisa mengemudi angkot,” ujar Sulaiman.

Menurutnya, mengenai sopir angkot yang tidak memiliki SIM itukan merupakan kewenangan kepolisian untuk merazia. “Apakah dia (sopir) punya SIM atau tidak. Di sini kita tidak berbicara dia sopir muda atau tidak, jika dia punya SIM berarti dia boleh untuk mencari nafkah,” katanya.

Jika sopir angkot belia, berarti tidak diperkenankan untuk mengemudi. “Masalahnya ini sama dengan anak-anak usia sekolah yang sudah mengendarai motor atau roda dua, karena belum cukup umur. Apalagi masalah ini dengan angkot jelas tidak diperkenankan,” ujarnya.

Namun dari salah satu pengakuan Sopir angkot berwarna hijau, jarang melihat sopir angkot berusia muda.  Lamran yang saat itu sedang menunggu penumpangnya di depan Terminal Sungai Kunjang mengatakan, sopir angkot di Samarinda hampir tidak ada yang berusia muda.

“Sopir usia muda itu jarang sekali, anak-anak muda biasanya malu untuk menjadi sopir angkot, apalagi jaman sekarang,” kata Lamran. Selama ini, lanjut Lamran, kalau pun ada sopir muda biasanya dari luar Kalimantan yang merantau ke Samarinda.

“Belum ada lihat kalau sopir angkot anak muda. Kalau pun ada mereka (sopir muda) paling hanya satu atau dua orang, karena narik penumpang sekarang ini sepi, tidak seperti dulu, ” keluh Lamran. Lamran yang saat itu sedang menunggu penumpangnya di depan Terminal Sungai Kunjang mengatakan, sopir angkot di Samarinda hampir tidak ada yang berusia muda.

“Sopir usia muda itu jarang sekali, anak-anak muda biasanya malu untuk menjadi sopir angkot, apalagi jaman sekarang,” kata Lamran. Selama ini, lanjut Lamran, kalau pun ada sopir muda biasanya dari luar Kalimantan yang merantau ke Samarinda.

“Belum ada lihat kalau sopir angkot anak muda. Kalau pun ada mereka (sopir muda) paling hanya satu atau dua orang, karena narik penumpang sekarang ini sepi, tidak seperti dulu, ” keluh Lamran.

Sumber: Tribunnews.com

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan