JAKARTA – Organisasi angkutan darat (Organda) akan melakukan pembenahan, sesuai dengan permintaan menteri perhubungan yang menginginkan angkutan umum transportasi darat berbenah diri.  Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organda Adrianto Djokosoetono mengungkapkan, banyak dari Organda yang harus dibenahi, salah satunya adalah terkait dengan kendaraan yang nantinya akan berhubungan terhadap keselamatan dan kenyamanan penumpang. “Yang sifatnya keselamatan wajib,” kata Adrianto, Jakarta, Senin (11/4).

Dia menekankan, perbaikan terkait dengan keselamatan sudah pasti harus dilakukan, dan bukan sesuatu yang bisa ditawar lagi. Sementara pembenahan terkait dengan kenyamanan, dia mengungkapkan, adalah sesuatu yang relatif karena antara satu dengan yang lainnya berbeda. Tidak hanya itu, standar kenyamanan penumpang antar daerah dengan daerah lainnya pun, dia menilai, berbeda-beda.

Oleh karena itu terkait dengan kenyamanan, organisasi nantinya akan melakukan pembicaraan untuk menentukan standar minimal kenyamanan yang harus dilaksanakan oleh semua operator angkutan. Standar tersebut, dia mengatakan, nantinya harus sesuai dengan aturan. Kemudian organisasi juga akan mengembangkan sistem pemesanan mengingat saat ini baru sebagian yang memiliki aplikasi pemesanan angkutan umum.

Dia berharap, aplikasi pemesanan angkutan umum tersebut tidak hanya untuk taksi, tapi juga kendaraan lainnya seperti angkutan umum antar kota antar provinsi (AKAP) atau antar kota dalam provinsi (AKDP).  Terkait dengan pemesanan tiket melalui aplikasi untuk angkutan umum AKAP, dia menuturkan, sesuai jadwal akan keluar pada bulan ini. Saat ini, aplikasi tersebut sedang dalam masa percobaan dan menyeragamkan sistem antar satu operator dengan operator lainnya.  “Kita target insya allah sebagian pada saat lebaran sudah jalan,” kata Adrianto.

Terpisah, Direktur Operasional TAXIKU Priyatmedi – yang juga Ketua Departemen Moda Angkutan Penumpang Organda – mengungkapkan, saat ini Organda sedang memikirkan sebuah aplikasi yang memungkinkan masyarakat dapat memesan taksi dari berbagai operator. Dia mengungkapkan, aplikasi tersebut nantinya, dapat menawarkan operator dengan taksi yang berbeda jika dari posisi pengguna tidak ditemukan operator taksi yang dipesannya. “Kita lagi kumpulkan teman-teman yang berminat. Kalau sedikit rugi,” katanya.

Operator-operator taksi yang kemungkinan berminat, dia mengungkapkan, adalah operator-operator taksi kecil. Dengan adanya aplikasi tersebut, jumlah perjalanan taksi akan meningkat menjadi 50%. Terkait dengan angkutan umum, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam rapat kerjanya dengan Komisi V DPR RI meminta organda untuk membenahi dirinya. Mantan Dirut PT Kereta Api Indonesia tersebut menginginkan angkutan umum meningkatkan kualitas pelayannya.

Sumber: Bisnis.com

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan