Ketua DPC Organda Kabupaten Semarang, Hadi Mustafa

UNGARAN – Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Semarang menyesuaikan tarif angkutan umum dengan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan premium. Keputusan Organda Kabupaten Semarang tentang tarif penyesuaian ini bakal segera disosialisasikan kepada masyarakat umum dan para pengusaha angkutan umum yang ada di wilayahnya.

Ketua DPC Organda Kabupaten Semarang, Hadi Mustofa mengatakan, pihaknya telah menghitung skema tarif angkutan umum terkait dengan rencana penurunan harga BBM jenis solar dan premium yang akan diberlakukan per 5 Januari 2016. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengumumkan penurunan harga kedua jenis BBM ini. BBM jenis solar yang semula Rp 6.700 per liter bakal dijual kepada masyarakat dengan harga baru Rp 5.950 per liter . Sedangkan harga premium yang semula Rp 7.300 per liter bakal diturunkan menjadi Rp 7.150 per liter.

Menurutnya, terkait dengan perubahan harga BBM ini, tarif angkutan umum telah diturunkan menjadi 70 persen. Namun sebelum diturunkan menjadi 70 persen angkutan umum sudah diturunkan 30 persen. Sedangkan untuk angkutan barang diturunkan hingga 50 persen dan sebelumnya juga telah diturunkan sebesar Rp 20 persen. “Ini karena harga BBM yang terus mengalami perubahan,” katanya.

Ia juga mengakui, kenaikan tarif angkutan yang merasakan hanya kru. Sedangkan tarif angkutan umum baik tarif atas maupun tarif bawah sangat tergantung dengan harga BBM. Menurutnya, yang menjadi persoalan harga BBM terus mengalami perubahan sejak akhir tahun 2014 lalu. Karena itu dalam waktu dekat pihaknya akan mengumumkan perubahan tarif angkutan umum tersebut. Hanya saja perihal besarannya, ia belum dapat memastikan persentasenya. Pihaknya juga akan membuka ruang komunikasi jika masyarakat ada yang merasa keberatan dengan perubahan tarif tersebut.

“Prinsipnya, semangat kami adalah pelayanan. Kami akan terbuka dan mengakomodir kepentingan masyarakat terkait dengan perubahan tarif angkutan umum karena perubahan harga BBM ini,” ujarnya.

BRT Semarang-Bawen Siap Beroperasi

Sementara itu rencana Bus Rapid Transit (BRT) Trans Kedungsepur ditarget Pemprov Jateng terealisasi Februari 2016. Dilaporkan sedang mempersiapkan rencana bisnis koridor satu, Semarang-Bawen, sebagai acuan Organda. Plt Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Jateng, Agus Sasmito mengatakan, perencanaan bisnis BRT Semarang-Bawen yang disusun oleh PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) dan Damri paling lambat harus selesai akhir 2015.

Jika tidak, operasional koridor satu akan molor lagi. “Paling tidak akhir Januari atau awal Februari 2016 sudah bisa launching. Minggu ini akan dirapatkan lagi perkembangan soal perencanaan bisnisnya,” ujarnya. Diakui, persiapan operasional koridor satu agak lama karena SPJT sebagai BUMD milik Pemprov Jateng belum punya pengalaman dalam bidang manajemen angkutan umum.

“Karena itulah Damri digandeng untuk mendampingi sekitar dua tahun operasional. PT SPJT bisa belajar dulu dari Damri yang dinilai punya banyak pengamalan soal manajemen angkutan umum,” tuturnya. Koridor Semarang-Bawen akan dilayani 25 bus yang akan disiapkan oleh Organda. Organda Kabupaten SEmarang akan menyiapkan 15 bisa, dan Organda Semarang 10 bis.

Sumber: Republika.co.id, Suaramerdeka.com

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan