Kabid Perhubungan Darat Dishub Pangkep Andi Bais Juanda, di Kantor Bupati Pangkep.

PANGKAJENE – Sikap Organisasi Angkutan Darat (Organda) di Kabupaten Pangkep Sulsel disebut abu-abu. Begitu menurut Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan (Dishub) Pangkep, Andi Bais Juanda. Cap dari Andi Bais ini sehubungan polemik penentuan tarif baru angkutan umum di Pangkep. Tarif baru menyusul turunnya harga bahan bakar minyak (BBM).

“Organda di Kabupaten Pangkep tidak jelas dan abu-abu maka kita ambil inisiatif mengikuti tarif provinsi,” kata Andi Bais Juanda kepada tribunpangkep.com di Kantor Bupati Pangkep, Selasa (19/4/2016). Selain tidak jelas, kata Bais, organda juga tidak pernah membicarakan hal tersebut kepada Dishub.

“Ini tentu berdampak pada angkutan umum yang mengeluh karena alat onderdilnya mahal sehingga penyebabnya relatif penumpang kurang,” katanya. Dampak lainnya, becak motor atau bentor makin menjamur diPangkep. “Sebanyak 60 persen penumpang angkutan umum beralih ke bentor karena dianggap cepat dan murah,” ujar Bais.

Dishub Pangkep ingin tarif angkutan segera diturunkan. Namun, mayoritas sopir angkutan umum di Pangkep cuek saja. “Malah sudah kita samapaikan semua pete-pete yang melewati terminal, berbagai alasan klasik dikemukakan termasuk faktor ekonomi,” kata Bais. Andi Bais mengutarakan bahwa di satu sisi pihak perhubungan tidak sampai hati juga nemaksakan tarif kenaikan tersebut karena mengikuti provinsi. Hal itu karena faktor kemanusiaan.

Langkah yang dilakukan pihak Dinas Perhubungan kepada sopir mengadakan pendekatan persuasif dan akan dibuatkan surat edaran berupa tabel agar sopir tersebut mau mengikuti aturan tersebut.

Sumber: Tribunpangkep.com

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan