CIREBON – Organda Kota Cirebon menolak rencana pembangunan fly over di sejumlah ruas jalan Kota Cirebon. Bagi Organda, pembangunan fly over akan merusak estetika Kota Cirebon. “Kota Cirebon itu kan kecil, tidak tepat ketika di bangun fly over dengan jarak yang begitu pendek. Hanya dengan alasan untuk menghindari kemacetan,” jelas Wakil Ketua Organda Tabroni, Kamis (21/1/2016).

Dikatakan, yang paling mendesak dan banyak dikeluhkan masyarakat sekitar dan pengguna jalan itu dibangunnya under pass. Sebab, durasi perlintasan kereta api yang sekarang ini begitu cepat. Apalagi, seluruh perlintasan kereta api di Kota Cirebon itu sudah double track. “Semua jalan di Kota Cirebon itu dibelah oleh kerata api. Wajar terjadi macet di beberapa titik di pusat kota. Alternatifnya, ya harus dibangun under pass,” terangnya.

Dia menjelaskan, ketika dibangun underpass, maka pemerintah kota tidak perlu repot-repot mengkaji ulang Jl Kartini dijadikan one way (satu jalur).  Karena Jl kartini memang sudah tepat dua jalur. Selain itu, tidak ada pihak yang dirugikan.

“Supir angkot tidak dirugikan, karena jalur trayeknya tidak diubah. Rumah, makan, hotel dan mall pun tidak dirugikan. Karena pengendara tidak perlu putar arah terlalu jauh,” paparnya. Lain halnya, ketika ditengah Kota Cirebon dibangun fly over. Maka, kemacetan di Jl Kartini, Jl Tentara Pelajar dan Kesambi tidak dapat terurai.

“Artinya, kemacetan akan terus terjadi. Apalagi Kota Cirebon saat ini sudah menjadi kota transit, 5-10 tahun kedepan, kesemrawutan arus lalu lintas di Kota Cirebon akan semakin parah,” pungkasnya.

Sumber: Fokusjabar.com

Kembali ke program

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan