YOGYAKARTA – Delapan ratus unit bus pariwisata disiapkan DPD Organda DIY untuk membantu angkutan mudik Lebaran 2016. Ratusan bus tersebut sudah dipesan perusahaan-perusahaan yang akan mengadakan acara mudik gratis.

“Bus pariwisata kami terdiri dari bus ukuran besar, sedang hingga mobil jenis ELF yang mampu mengangkut 15 penumpang,” kata Ketua III Organda DIY Bidang AKAP dan Pariwisata, Hantoro, Selasa (14/6).

Menurut dia, separuh bus pariwisata yang sudah disiapkan tersebut, 400 di antaranya merupakan bus ukuran besar dan saat ini sudah banyak menerima pesanan untuk angkutan mudik yang dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta di Jabodetabek.

“Sudah banyak pesanan bus pariwisata dari Jogja untuk angkutan mudik lebaran gratis dari Jabodetabek,” ungkap pria yangjuga pemilik PO Gege ini.

Dia mencontohkan dengan 28 unit bus besar miliknya yang sudah dipesan Jasa Raharja untuk angkutan mudik gratis pada 30 Juni 2016 yang akan datang. “Seluruh bus akan diberangkatkan bersama dengan tujuan wilayah Yogyakarta dari parkir Senayan,” imbuh dia.

Sementara puluhan bus lain dari sejumlah perusahaan otobus pariwisita juga sudah banyak dipesan dari pabrik-pabrik yang ada di sekitar Jakarta seperti Tangerang maupun Bekasi untuk mudik gratis.

“Biasanya perusahaan akan bekerjasama dengan perusahaan otobus yang terdekat dengan daerah tujuan pemudik. Seperti tujuan Jateng maka menggunakan perusahaan otobus pariwisata dari Jateng juga,” papar dia.

Hantoro menjelaskan dari sisi kesiapan bus, sopir, kernet dan mekaniknya semuanya sudah dilakukan pengecekan dari Dinas Perhubungan dan juga Dinas Kesehatan untuk mengecek kesehatan kru bus dan kelayakan bus.

“Namun khusus bus wisata dipastikan sangat layak jalan karena usia bus paling tua 10 tahun dan itu aturan bus yang digunakan untuk wisata,” ungkapnya. Lebih lanjut dia menjelaskan untuk kenaikan tarif angkutan karena bersamaan dengan Lebaran. Sedakan pihaknya mengaku menaikkan harga 25 persen dari harga sewa hari
iasanya.

“Kita tidak mengenal tuslah karena sistem bus pariwisata adalah sewa bus bukan dihitung jumlah penumpangnya. Kenaikan 25 persen hanyalah untuk antisipasi jumlah konsumsi BBM yang meningkat karena kemacetan pasti terjadi,” tandas dia.

Sumber: Suaramerdeka.com

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan