SEMARANG – Naiknya permukaan laut yang menyebabkan banjir rob, belakangan mulai berdampak pada jalur mudik Idul Fitri 1437 Hijriyah nanti. Di Semarang, pemerintah setempat akan memindahkan terminal guna mengatasi hal tersebut.
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Semarang menyatakan, Terminal Mangkang akan menjadi alternatif melayani pemudik karena Terminal Terboyo sering digenangi rob. “Kami siap memfokuskan Terminal Mangkang untuk memberikan pelayanan penumpang pada arus mudik Lebaran 1437 Hijriyah,” kata Kepala Dishubkominfo Kota Semarang, Agus Harmunanto, di Semarang, Senin (13/6).
Meski sifatnya sementara, kata dia, Dishubkominfo tetap akan memaksimalkan pelayanan dan fasilitas yang ada di Terminal Mangkang untuk menyambut penumpang pada arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. Ia menekankan, kondisi Terminal Terboyo saat ini tidak memungkinkan untuk dilalui pemudik.
Hal ini mengingat genangan rob setinggi hingga 50 sentimeter membuat bus-bus dan angkutan umum tidak bisa masuk ke dalam terminal. “Terminal Terboyo saat ini sering diluberi rob sehingga bus-bus tidak bisa masuk ke dalam terminal,” ucapnya.
Agus mengatakan, segera berkoordinasi dengan Organda (Organisasi Angkutan Darat) Kota Semarang untuk pengoptimalan Terminal Mangkang sebagai alternatif, sekaligus membantu melakukan sosiasisasi. Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah, rob akan terjadi di sejumlah wilayah selama Juni, puncaknya diperkirakan terjadi pada akhir bulan ini.
Diperkirakan, rob baru mulai reda pada 9-10 Juli 2016. “Namun, kalau rob ternyata sudah surut pada 8 Juli mendatang, kami akan tetap memanfaatkan Terminal Terboyo untuk menyambut pemudik Lebaran ini,” ujar Agus.
Sementara itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat (Jabar) mengirim surat kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar larangan operasi angkutan barang khusus Jabar diberlakukan sejak H-7 hingga H+7. Sebelumnya, Kemenhub sendiri, telah mengedarkan surat larangan angkutan barang beroperasi hanya dari H-5 sampai H+3.
“Sekitar 10 juta penumpang akan melintas di Jabar, jadi enggak kebayang kalau angkutan barang H-5 dan h+3 masih jalan,” ujar kepala Dinas Perhubungan Jabar, Dedi Taufik, kemarin. Dedi mengatakan, pada 2015 kenaikan kendaraan yang melintas Jabar pada musim mudik nanti sebesar 38 persen. Setengahnya, merupakan angkutan darat.
Jadi, ia mengimbau semua kendaraan angkutan barang sudah tak melintas ke Jabar sejak H-7 sampai H+7. Kecuali, angkutan barang yang mengangkut BBM, pos, ternak, dan sembako. “Spesifikasi sumbu dua enggak boleh, truk gandeng juga ini harus kita jaga,” katanya.
Dishub Jabar, kata dia, sudah menyiapkan kantong-kantong parkir terkait imbauan itu. “Ya itu imbauan merupakan ketegasan kita. Kantong parkir ada di beberapa lahan kosong, polsek, dan restoran,” katanya.
Sumber: Republika.co.id