PURWOKERTO – DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Banyumas, menyiapkan 200 bus antar kota antar provonsi (Akap), dan bus antar kota dalam provinsi (Akdp), untuk mengangkut penumpang selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2016. Ketua Organda Banyumas, Sugiyanto kepada wartawan menjelaskan dari 200 bus tersebut, sebanyak 100 bus merupakan Akap, dan 100 bus lainnya merupakan Akdp. Lebih lanjut, dia mengatakan, selain bus, pihaknya juga menyediakan 121 taksi, 345 angkutan kota, dan 500 angkutan pedesaan.

Jumlah tersebut, dirasa mencukupi untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat, khususnya pemudik yang menuju wilayah Banyumas. Dikatakan, berkaitan dengan populasi angkutan umum, terutama bus Akdp, saat ini terbilang lesu. “Untuk bus Akdp, saat ini banyak yang tidak beroperasi. Dari 250 bus Akdp di Banyumas, hanya 100 yang jalan,” tuturnya, Senin (27/6).

Lonjakan Penumpang

Dia mengatakan, para pemilik bus Akdp banyak yang gulung tikar karena pendapatan tidak berimbang dengan modal. Hal itu akibat menjamurnya sepeda motor, maupun jenis angkutan lainnya. Dia mencontohkan, bagi masyarakat yang akan menempuh jarak antara 50 kilometer atau lebih, kini lebih memilih menyewa mobil, maupun menggunakan sepeda motor. Di samping kurangnya penumpang, hal itu masih diperparah juga dengan mahalnya harga sparepart bus.

“Organda meminta untuk tarif angkutan bus khususnya Akdp dan Akap minimal pada angkutan Lebaran bisa ada keuntungan sedikit. Apalagi selama Ramadan sepi penumpang,” ujarnya. Sementara itu, sebelumnya, langkah antisipasi juga disiapkan pengelola Terminal Bulupitu Purwokerto, untuk mengatasi lonjakan penumpang saat arus mudik, maupun arus balik.

Langkah tersebut berupa penyiapan 20 bus tambahan. Menurut Kepala UPT Terminal Bulupitu Purwokerto, Hadi Suharto, tahun ini pihaknya belum dapat memastikan terjadinya lonjakan penumpang, mengingat minat masyarakat menggunakan angkutan umum belum terlalu terlihat. Kondisi itu tampak dari masih kurangnya minat masyarakat pada angkutan motor gratis yang diselenggarakan pemerintah.

Sejauh ini, kuota angkutan motor gratis juga baru terisi 71 persen, sehingga menurutnya kendaraan probadi masih menjadi pilihan. Namun demikian, pihaknya tetap bersiap bila nantinya ternyata ada lonjakan penumpang.

Sumber: Suaramerdeka.com

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan