JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menegaskan tidak akan menghapus angkutan bus Metromini. Bila hal itu dilakukan, akan semakin meningkatkan angka pengangguran di DKI Jakarta. Tindakan yang akan dia lakukan adalah dengan mengambil seluruh rute metromini melalui PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). “Ya metromini, kita enggak mungkin hapus. Artinya, kalau izinnya dihapus, kasihan kan. Ada yang kerja, ada yang jadi sopir. Makanya sekarang saya sudah tugaskan PT Transjakarta mengambil alih seluruh rutenya Metromini,” kata Basuki di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (17/2).

Kebijakan itu diambilnya, berdasarkan dari pengamatannya selama ini melihat operasional Metromini. Ternyata, Pemprov DKI masih membiarkan trayek-trayek dikuasai bus yang tidak layak. Sehingga akhirnya warga Jakarta terpaksa menggunakan bus yang tidak layak. “Saya ngomong ganti bus sejak saya jadi Wagub. Saya sudah undang mereka, Organda, tapi bandel saja. Saya sudah kasih waktu tiga tahun. Jadi masuk tahun keempat, ya sudah saya paksa saja. Paksanya saya baik hati kan, sopir saja saya gaji dua kali UMP. Ada asuransi terus kita juga pekerjakan semua,” paparnya.

Lebih lanjut Basuki menjelaskan apabila pemilik Metromini ingin membeli bus yang baru, maka Pemprov DKI akan membantu armada mereka tetap beroperasi dengan pembayaran tarif rupiah per kilometer. Dengan begitu, sopir dan kernet Metromini tetap dapat bekerja. Kalaupun pemilik Metromini tidak sanggup meremajakan semua armadanya, dia dapat mengganti sesuai dengan kemampuannya. Misalnya empat bus sedang diganti satu bus besar.

“Nggak apa-apa. Semua sopirnya kita akan rekrut. Kita mau kerja 24 jam. Kalau dulu empat bus juga belum tentu dapat uang yang sama. Kalau satu kan, kalau dia jalan 24 jam, lumayan bisa dapat modal. Nah kita akan bayar dia seperti itu,” ujarnya. Untuk pengganti Metromini, Pemprov DKI telah memesan armada bus besar dengan panjang sekitar 9-10 meter. Semua armada bus baru ini dilengkapi dengan alat pendingin udara (AC) dan CCTV.

Diperkirakan jumlah bus baru yang akan datang sekitar 3.500 unit. Diperkirakan jumlah bus tersebut dapat terealisasi pada akhir tahun ini atau pada tahun 2017. “Tentunya kalau busnya sudah cukup, kita akan keluarkan tiket harian. Kamu hanya bayar Rp 7.000, bebas naik bus seluruh Jakarta. Bahkan kalau kamu mendaftarkan rekening gaji kamu ke Bank DKI, kamu nggak usah naik bus. Keliling terus saja di Jakarta,” terangnya.

Sumber: Beritasatu.com

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan