TARAKAN – Menyandang sebagai kota jasa, pelayanan harus menjadi modal utama bagi Tarakan. Termasuk memberi kenyamanan bagi orang-orang yang membutuhkan angkutan umum. Saat ini, angkutan umum resmi di Tarakan berupa angkutan kota (Angkot), serta taksi yang hanya melayani penumpang dari dan ke Bandara Juwata.

Angkot yang sejak puluhan tahun menjadi “penghias” jalan-jalan di Tarakan, sebagian pun dinilai Wali Kota Tarakan Sofian Raga tak memungkinkan lagi beroperasi jika disesuaikan dengan perkembangan Kota Tarakan saat ini. Karena itulah keberadaan taksi argo dianggap sebagai solusi atas persoalan transportasi di Kota Paguntaka –sebutan Tarakan. Pemerintah Kota Tarakan telah membahas bersama Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) dan Organda terkait rencana beroperasinya taksi argo.

“Ini untuk mewujudkan suatu sistem transportasi yang handal di Tarakan,” ujar Sofian Raga usai memimpin rapat koordinasi membahas persoalan transportasi, Rabu (3/2).

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Tarakan Suparlan mengungkapkan, untuk tahap awal ada 20 taksi argo yang siap beroperasi dengan kondisi baru. “Ini kan teman-teman dari SPTI yang sponsori. Teman-teman sudah berkonsultasi dengan beberapa diler, ternyata ada rujukan yang mereka dapat,” kata Suparlan.

Pemerintah daerah, lanjutnya, telah menyiapkan peraturan daerah (Perda) untuk mendukung rencana tersebut. Perda yang disiapkan mengatur tentang trayek angkutan umum, termasuk taksi argo. Kapan mulai beroperasi? Mantan kadis Pekerjaan Umum ini belum bisa memastikan karena tergantung kesiapan SPTI. Namun, untuk model taksinya, berdasarkan rapat, pihak SPTI mengincar city car.

Ketua DPD Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Tarakan dan Kaltara Abdul Azis menyambut baik rencana pengoperasian taksi argo. “Semoga saja nanti para sopir angkot yang sebelumnya mulai menurun pendapatnya, bisa meningkat dengan beralih ke taksi argo,” ujarnya.

Anggota SPTI Tarakan Misiadi optimistis program tersebut bisa terwujud. “Kami optimis. Apalagi kondisi armada angkutan kami, fisiknya semakin hari semakin memprihatinkan dan mulai rusak. Bahkan, peminat pun menurun drastis, tapi dengan berganti menjadi taksi argo bisa sejahtera juga kita kan,” ujarnya.

Sumber: Portal Kalimantan

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan