YOGYAKARTA – Lebaran kali ini, menjadi masa paceklik bagi pebisnis angkutan darat antar daerah ataupun provinsi. Lantaran, banyak sekali program mudik gratis dan mudik bersama. Ketua DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) Daerah Istimewa Yogyakarta, Agus Adriyanto mengatakan, arus mudik Lebaran 2016 tidak akan membawa berkah bagi pebisnis angkutan bus khususnya reguler. Lantaran, diprediksi terjadi penurunan jumlah penumpang yang cukup signifikan.

“Penurunan ini bukan karena minat pengguna bus reguler yang menurun, akan tetapi semakin banyaknya perusahaan yang mengadakan mudik massal,” kata Agus di Yogyakarta, Sabtu (17/6/2016).

Meski demikian, kata Agus, penurunan penumpang bus reguler diprediksi tidak terlalu besar, namun hanya sekitar 1 hingga 1,5%. “Angka ini diperoleh karena pencarian tiket mudik menggunakan bus regular sudah mulai banyak dipesan pada agen di lapangan,” kata Agus. Agus mengatakan, dalam persiapan mudik ini, Organda DIY sudah siap untuk mendukung angkutan lebaran, mulai dari alat transportasi umum, taksi, Trans Jogja, maupun AKAP juga dimaksimalkan untuk memperlancar.

“Sedikitnya ada 400 armada bus AKAP yang telah disiapkan untuk arus mudik nantinya. Selain itu, juga bus cadangan dari pariwisata juga sudah siap. Cadangannya ada 840 bus pariwisata,” katanya. Ketua Paguyuban Agen dan Perwakilan Bus Malam (Papbima) Terminal Jombor, Kabupaten Sleman, Sony Kurniawan mengatakan arus mudik mulai akan terasa pada H-7 Lebaran. “Agenda tahunan seperti pada lebaran seperti ini, minat orang menggunakan angkutan bus tidak menurun,” kata Sony.

Sumber: Inilah.com

Kembali ke program

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan