DENPASAR – Pasca percobaan penculikan dan pemerkosaan Taksi Uber yang beroperasi di Bali, Ketua DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Badung, K. Ngurah Sutharma meminta masyarakat jangan selalu percaya dengan sesuatu yang mudah dan murah. Menurutnya, karakter sopir Taksi Uber tidak ada yang tahu dan tidak ada perusahaan yang bisa bertanggungjawab.

Bagi Sutharma, Uber hanya aplikasi sehingga masyarakat harus berhati-hati dan waspada terhadap keamanan serta keselamatan dengan iming-iming kemudahan dan biaya yang murah. “Orang kan mencari yang mudah dan murah, tapi karakter sopirnya (Uber taksi) kan tidak jelas. Apalagi Uber itu kan tidak ada kantornya dan yang bertanggungjawab tidak ada. Itulah kenapa sopir bisa memperkosa atau nantinya bisa merampok dan membunuh,” ucapnya, Minggu (10/1/2016).

Oleh sebab itu, Ketua Koperasi Wahana Dharma Organda Bali ini meminta Pemerintah Daerah Bali bertindak tegas jika sampai Taksi Uber merugikan masyarakat. Apalagi selama ini telah mengganggu kenyamanan taksi yang legal dan membayar pajak. “Anggota kami sudah benar-benar sangat terganggu, karena dugaan pemerkosaan itu telah mencoreng citra sopir taksi yang legal,” ujarnya.

Ia mengatakan pemerintah harus segera bertindak tegas karena sudah sangat merugikan dan mengganggu keselamatan masyarakat, jangan sampai taksi yang legal diobok-obok membayar pajak. “Tapi yang jelas-jelas membahayakan dan tidak menyetor pajak malah dibiarkan,” kata dia.

Sumber: Inilah.com

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan