BOGOR – DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor mengatakan, sebanyak 13 trayek angkutan kota (angkot) yang terdampak akibat pemberlakuan sistem satu arah (SSA) harus sudah di-rerouting (ditata ulang rute) sebelum Lebaran tahun ini.

“Pemkot (pemerintah kota) dan Organda akan segera melakukan kajian dampak sistem satu arah. Ada 13 trayek angkot, namun yang akan menjadi prioritas angkot 02 jurusan Stasiun Bogor – Sukasari yang jumlahnya mencapai 500 unit,” kata Ketua Organda Bogor Muhammad Ischak padaSP, Rabu (4/5).

Dia mengatakan, saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan kelompok kerja unit (KKU) dan kelompok kerja sub unit (KKSU) trayek-trayek yang ada di Kota Bogor. “Kami fokus pada inventarisasi masalah angkot terutama turunnya pendapatan sopir akibat sistem satu arah,” ujarnya.

Dia berharap dalam minggu ini, laporan dari KKU dan KKSU sudah sampai ke Organda supaya bisa ditindaklanjuti.

Sekretaris Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor Endang Suherman menuturkan, rencana rerouting 13 trayek akan dilakukan dari bawah, yaitu mendengar masukan dari para sopir. DLLAJ akan berupaya memfasilitasi dan mengkaji masukan yang disampaikan pengemudi.

“Yang terpenting mengurangi jumlah armada angkot di sekitar Kebun Raya Bogor, selain nantinya tidak bersinggungan dengan bus Transpakuan,” jelasnya.

Endang mengungkapkan, pihaknya mengisyaratkan akan melakukan peremajaan angkot mengingat banyak angkot yang usianya di atas lima tahun. “Peremajaan angkot juga dapat menarik minat masyarakat,” katanya.

Sumber: Beritasatu.com

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan