JAKARTA – Ketua DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan, menganggap, banyaknya kecelakaan yang menimpa angkutan umum, dikarenakan masih lemahnya pengelolaan dan manajemen pada transportasi massal tersebut. Karena itu, sudah seharusnya dibentuk sebuah badan transportasi, agar berbagai manajemen dan pengelolaan kendaraan umum bisa lebih baik.

“Saya selalu ngotot masalah revitalisasi. Bukan masalah kendaraannya, tapi sistem tata kelola kendaraan umum. Manajemen operasionalnya harus berubah,” kata Shafruhan, ketika dihubungi Warta Kota, Minggu (6/12/2015). Salah satunya, menurut Shafruhan, seperti pada pengelolaan manajemen Metromini. Bahwa hingga kini, masih banyak yang dikelola oleh perorangan. Artinya, dengan sistem tersebut, masih belum memberikan rasa tanggung jawab terhadap penumpang.

“Yang harus diperbaiki lagi adalah, masalah perekrutan sopir angkutan umum. Sudah seharusnya pola rekrutmen yang memenuhi standar untuk sopir yang layak mengemudi angkutan umum,” katanya. Salah satunya, seperti perekrutan sopir Kopaja AC saat ini. Banyak sopir yang mengamuk, ketika dinyatakan tidak lolos untuk menjadi sopir Kopaja AC. Meskipun mereka berdalih bahwa sudah menjadi sopir selama puluhan tahun dan salah satu kerabat pemilik bus angkutan umum tersebut.

“Artinya, sudah saatnya, dibentuk sebuah badan, yang terdiri mulai dari Dishub, Kepolisian, hingga Psikolog untuk melakukan pola rekrutmen sopir angkutan umum yang layak. Diberisertifikasi sopir. Bukan hanya mampu mengemudikan, tapi mengerti UU Lalu Lintas dan rambu-rambu, juga ditatar mental dan moralnya. Karena sopir lah yang bertanggung jawab atas nyawa penumpangnya,” katanya.

Sumber : Wartakota.TribunNews.com

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan