JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku heran dengan rencana penambahan roda bajaj, dari kendaraan beroda tiga menjadi roda empat. Dia Menolak rencana itu dan menilai tidak efektif mengatasi masalah kemacetan di ibukota.

“Gak bisa nambah kecil-kecil begitu. Ini kan kita sekarang tekniknya bagaimana mindahin orang ke transport yang besar supaya jumlah gak kecil,” katanya, di Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2016).

Pria yang akrab dipanggil Ahok itu menjelaskan, yang menjadi fokusnya saat ini adalah bus Transjakarta. Sehingga bus tersebut dapat dijangkau oleh semua warga hingga ke perumahan.

“Kalau pindah roda empat macam-macam ya gak bisa. Kami kalau sudah kuasai bus Jakarta segala macam Rp3.500 sampai ke perumahan kamu ada peluang gak?” ujarnya.

Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu meminta bajaj tetap digunakan sebagai angkutan lingkungan saja. Sementara, untuk angkutan di jalan raya sudah ada bus Transjakarta.

”Jadi lebih baik yang sudah ada, anda main di lingkungan. Dulu kan Organda bisa main macam-macam karena pemerintah selalu gak mau nyedian bus yang baik. Sekarang kan beda,” imbuhnya.

Sebelumnya, Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta berencana mengubah bajaj dari kendaraan beroda tiga menjadi roda empat, mulai tahun depan. Alasannya, agar moda angkutan umum ini memenuhi undang-undang tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

“Dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tidak dikenal angkutan umum dengan roda tiga,” kata Ketua Umum Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan, pekan lalu.

Sumber: Poskotnews.com

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan