DEPOK – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organisasi Pengusaha Angkatan Darat Kota Depok menyatakan, sebagai kota yang terus berkembang, Depok memang sudah semestinya merancang transportasi massal. Rencananya, pemerintah Kota Depok bakal membuat tiga koridor transportasi massal. Penasihat DPC Organda Kota Depok, Junaidi Sitorus, mengatakan pengadaan transportasi masal cukup baik untuk menggantikan angkot yang terbilang banyak di Depok.

“Pembangunan tiga koridor transportasi massal memang sudah direncanakan sejak lama untuk mengganti angkot,” kata Junaidi, Selasa, 18 Januari 2015. Pemerintah dan Organda Depok sudah merencanakan mengganti tiga angkot menjadi satu mode transportasi. Soalnya, jumlah angkot di Depok, yang mencapai 2.884 kendaraan dengan 22 jurusan, kerap membuat macet.

Bahkan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada para pengusaha angkot di Depok. Gayung pun bersambut. Banyak pengusaha angkot mengeluh kurang penumpang karena penumpang beralih ke ojek online dan kendaraan pribadi. “Sudah disadari juga sama pemilik angkot,” ujar Junaidi.

Tapi, menurut Junaidi, pemerintah harus mencontoh Jakarta dalam membuat sistem transportasi massal. Pemerintah harus melibatkan para pengusaha angkot untuk merealisasikan transportasi massal tersebut. “Di Jakarta, pengusaha Kopaja dan Metromini dirangkul di Transjakarta,” katanya.

Apalagi, menurut Junaidi, sebagian besar para pengusaha angkot di Depok telah membentuk badan usaha, mulai perusahaan terbatas, koperasi, hingga yayasan. Sejak Desember 2015, sudah 60 persen pengusaha angkot yang telah membentuk badan usaha.  “Yang belum, dikasih waktu sampai Juni tahun ini untuk membantu badan usaha. Jika tidak, izin prinsipnya bisa dicabut,” ujarnya.

Sumber: Tempo.co

Kembali ke program

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan