JAKARTA – Setiap penumpang yang naik Metromini seperti sedang bertaruh nyawa karena armada yang reyot dan sopir yang ugal-ugalan. Jika begini terus, masihkah ada orang yang berani naik alat transportasi seharga Rp 4.000/penumpang itu? Ketua DPD Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan berpesan kepada seluruh pengelola Metromini agar keselamatan penumpang menjadi prioritas tertinggi.

Sebuah pesan yang seharusnya menjadi slogan setiap alat transportasi massal. Shafruhan menyebut, ujung tombak keselamatan ada di tangan pengemudi meski operator Metromini juga tidak bisa dilepaskan begitu saja. Jika begini terus, Shafruhan bakal memprediksi bisnis Metromini pelan-pelan akan mati. Mungkin saja ada benarnya. Siapa juga yang mau naik Metromini jika taruhannya adalah nyawa.

“Memperhatikan keselamatan penumpang itu penting. Kalau tidak, bisnisnya sendiri yang akan mati. Siapa yang mau naik kalau angkutan umum bermasalah?” kata Shafruhan saat ditemui di Hotel Santika, TMII, Jakarta Timur, Senin (7/12/2015). “Pengemudi adalah ujung tombak, kalau ujung tombaknya tidak bagus, itu akan berdampak pada diri kita sendiri,” tandasnya. (mok/nrl)

Sumber : Detiknews

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan