SURABAYA – Di Jakarta, sopir dan kru angkutan umum yang dikelola Pemda mendapatkan gaji, setidaknya untuk awak Transjakarta. Kondisi ini membuat Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Surabaya iri. Perlakuan kru angkutan umum di Kota Pahlawan diharapkan bisa seperti Jakarta. Wakil Sekretaris Organda, Achmad Subhan meminta Pemerintah Kota Surabaya untuk menata ulang angkot. Pemkot Surabaya diminta memperhatikan dan menjamin kesejahteraan para sopir.

“Misalnya di Jakarta, para sopir dapat gaji sesuai UMK setiap bulannya, bahkan berlipat ganda. Saya yakin para sopir akan bekerja komitmen, tertib,” kata dia, Minggu (31/1). Selain itu, dia juga minta pemkot untuk menata sistem transportasi umum. Menurut Subhan, penataan itu sebenarnya sudah pernah dicanangkan, namun hingga tiga tahun terakhir belum juga terealisasi. Itu, dia menuding, akibat macetnya proyek trem dan monorail di Surabaya.

“Kalau trem dan monorail sudah ada, kan, enak naruh angkot di titik arterinya Surabaya. Tempat pemberhentian trem dan monorail harusnya tepat berada di pos-pos angkot, jadi biar masyarakat langsung bisa naik angkot,” kata Subhan. Menurut Subhan, penataan angkot itu juga dilakukan kepada para sopir yang harus diberi pembekalan. Tidak hanya armadanya yang baru dan berpenyejuk ruangan. Kata Subhan, sopir angkutan umum juga harus berpakaian rapi, berlengan panjang dan memakai dasi agar penumpang merasa nyaman dan aman. “Kami yakin penumpang bakal aman, nyaman dan senang. Apalagi kalau sopirnya wangi,” katanya.

Kalau pemkot mengatur ini, Subhan berkeyakinan para pemilik armada dan sopirnya pasti setuju. “Daripada punya armada tapi tidak bisa melakukan peremajaan yang akhirnya dibesituakan, mendinggandeng pemkot demi kemajuan bersama dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya,” pungkasnya.

Sumber: Metrotvnews.com

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan