YOGYAKARTA – Organda DIY menolak rencana pencabutan subsidi Solar yang belakangan mencuat. Hal ini dikarenakan sebagian besar angkutan umum masih nenggunakan Solar. Ketua DPC Organda DIY, Agus Andrianto mengatakan Minggu (27/3) , bagi sektor ransportasi umum khususnya angkutan darat, Solar subsidi masih sangat dibutuhkan. Meskipun harga minyak dunia cenderung turun dan Pemerintah bakal merevisi dengan menurunkan harga Solar akhir Maret atau awal April 2016 nantinya.

“Harus ada kestabilan harga BBM dulu baru tarif angkutan umum bisa menyesuaikan, jangan mepet-mepet dan terlalu dekat. Ingat ada komponen lain yang tidak berubah dan juga mempengaruhi perhitungan tarif angkutan umum selain BBM, kami kerepotan apabila sebentar-bentar mengganti tarif,” kata Agus kepada KRjogja.com.

Menurutnya meskipun PT Pertamina juga berencana mengeluarkan produk terbarunya sejenis Solar dengan oktan yang lebih baik dan sulfur lebih rendah, namun hal ini tidak serta bisa merubah konsumsi angkutan umum. Jika pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk angkutan umum bermigrasi ke varian Solar yang lebih baik akan dikaji terlebih dahulu.

“Kami kerepotan dan belum tahu nominal penurunan harga Solar yang dikabarkan turun dikisaran Rp 200 hingga Rp 300 per liter. Kalau perubahannya kecil, kami akan tetap menggunakan tarif angkutan umum yang lama atau saat ini berlaku,” pungkas Agus

Sumber: Krjogja.com

Kembali ke program

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan