BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan Organisasi Angkutan Darat ( Organda) Kota Bogor dalam waktu dekat akan mengkonversi ribuan angkot di Kota Bogor menjadi bus mini. Hal ini untuk mengurai kemacetan lalu lintas akibat banyaknya kendaraan. Saat ini tercatat 3.412 angkot di Kota Bogor, rencananya tiga angkot akan menjadi satu bus.

“Tiga angkot akan dikonversi menjadi satu bus. Total angkot saat ini sebanyak 3.412, jadi bila dikonversi tersisa 2.275 unit saja,” ujar kKetua Organda Kota Bogor Muhammad Ischak AR saat dihubungi SP, Jumat (20/5).

Meski demikian kata dia, tidak semua angkot dikonversi menjadi bus mini. Sejumlah angkot lama dan dinilai tidak laik jalan juga bisa diganti dengan angkot baru. “Tiga angkot lama berganti dengan dua angkot baru jenis Suzuki APV atau Daihatsu Grand Max. Kendaraan ini dinilai lebih nyaman dan kapasitas penumpangnya lebih banyak,” kata Ischak.

Jika rencana ini berhasil, kata dia, maka angkot yang beroperasi di Kota Bogor hanya menyisakan 1.516 unit dari saat ini 3.412 angkot. “Namun program tersebut bukan merupakan paksaan. Kalau pengusaha memilih ikut konversi ke bus atau tetap memilih angkot, silakan. Namun kami berharap konversi ini berlaku bagi pengusaha angkot saat ini,” timpalnya.

Jika dua program ini berjalan, ke depan, tidak ada lagi sistem shift angkot. Semua angkot akan bisa beroperasi selama 24 jam. Saat ini untuk trayek dengan angkot yang banyak harus diterapkan tiga shift, sementara trayek dengan angkot yang sedikit diterapkan dua shift.

Selain itu, Organda tengah membahas rerouting atau mengatur kembali jalur trayek angkot. Organda sedang menerima masukan dari para sopir dan pengusaha angkot. Dia berharaprerouting akan dapat memecahkan konflik antarsopir angkot karena berebut penumpang.

Rofik (30) sopir angkot 07 yang trayeknya terpecah menjadi tiga jurusan akibat sistem satu arah berharap agar program pemkot dan Organda dapat memberi manfaat, bukan hanya pada masalah mengurai kemacetan, namun bagi masyarakat dan sopir angkot. “Kami para sopir berharap program tersebut tidak mengurangi pendapatan sopir, sulit mendapatkan penumpang karena banyaknya angkot di jalur yang sama,” keluhnya pada SP.

Sumber: Beritasatu.com

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan