SERPONG – Bus Transjakarta membidik penumpang dari Kota Tangsel dengan berencana membuka koridor di Ciputat dan BSD. Namun sejumlah awak kendaraan bakal menolaknya dengan alasan infrastruktur belum siap.

Transjakarta terintegrasi dikembangkan oleh Dinas Perhubungan Jakarta untuk daerah penyangga. Program ini telah diterapkan di Kota Depok dan Bekasi sejak dua pekan berlalu. Selanjutnya, Kota Tangsel pun menjadi bidikan.

“Pesan dari DPD Organda Banten agar negosiasi kepada badan Badan Transportasi Jabodetabek, dibawah Dirjen Perhubungan jangan diberlakukan Transjakarta. Supaya keberadaan angkutan di Tangsel tidak mati,” papar Yusron Siregar, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Tangsel.

Menurut Yusron, lebih baik membenahi dan mengoptimalkan eksisting moda transportasi yang ada. Di Bintaro sudah ada Trans Bintaro-Ratu Plaza dan Sudirman, Trans BSD Ratu Plaza dan Sudirman, APTB Blok M dan Kota Tua, Tranjabodetabek Ciputat arah Blok M, Lorena di BSD dan Agramas menuju Cibinong dan Kampung Rambutan dan Pulo Gadung Jakarta Timur. “Di Tangsel sudah cukup banyak mau kemanapun bisa. Maka tidak perlu ditambah lagi,” imbuhnya.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangsel, Sukanta menuturkan Tangsel termasuk menjadi program terintegrasi Transjakarta saat ini sedang diminta data-data terkait jalan dan keberadaan angkutan yang ada.

“Tangsel baru dimintai data oleh Dishub DKI, apa yang perlu dibantu. Kami pun sedang berkoordinasi dengan Organda,” terang Sukanta.

DKI sendiri telah menawarkan bantuan bus untuk Transjakarta sebanyak 70 unit dari total 600 se-Jabodetabek yang akan beroperasi di koridor Tangsel-Jakarta. Namun Sukanta menolaknya mengingat infrastruktur jalan belum sepenuhnya mendukung program Transjakarta.

“Kita dibantu 70 unit Transjakarta tapi, tidaklah karena kita butuh infrastruktur memadai terlebih dahulu,” tambahnya.

Transjakarta sebetulnya bisa beroperasi di Jalan Raya Ir H Juanda Ciputat, lalu ke Pasar Ciputat melalui Jalan Dewi Sartika hingga ke Pondok Cabe. “Jalur Ciputat memang bisa untuk dilalui tapi, karena jalurnya luas hingga ke Pondok Cabe. Sedangkan untuk Jalan Siliwangi Pamulang ini belum bisa karena aksesnya sempit,” jelas Sukanta.

Termasuk beroperasi di Jalan Raya Serpong membentang dari perbatasan Kebon Nanas Kota Tangerang hingga Stasiun Serpong. Wacananya untuk Jalan Raya Serpong nanti akan dibagi dua koridor, ada yang melalui akses ke Kota Tangerang dan via tol Kebon Nanas.

“Selain Ciputat yang sudah siap dilalui, Jalan Raya Serpong hingga Pahlawan Seribu. Di sini nanti ada dua akses, melalui kawasan Kota Tangerang serta melalui akses Tol Kebon Nanas ke Jakarta,” beber Sukanta.

Aturannya jalur yang dapat diakses Transjakarta harus memiliki right of way (row) 24 meter. Sementara jika melihat kondisi lalu lintas sepanjang jalur Ir H Juanda Ciputat begitu padat, tentunya ini akan membuka wacana publik secara luas khususnya warga yang kerap melintas pagi dan sore hari.

“Pada dasarnya tujuan daripada penerapan moda transportasi terintegrasi adalah mendekatkan akses melalui moda transportasi massal, sehingga masyarakat mengurangi pengunaan kendaraan pribadi. Jadi bukan menambah kemacetan,” tegas Sukanta.

Masyarakat diminta mendukung program pemerintah daerah dan pusat dalam mengurangi kemacetan. Di Kota Tangsel telah beroperasi lima stasiun kereta api, dengan kata lain cukup menggunakan angkutan massal akan lebih mudah.

Ke-5 stasiun kereta api di Tangsel yakni Stasiun Serpong, Kecamatan Serpong lokasinya berdekatan dengan Pasar Serpong. Aktivitasnya selain penumpang pekerja di Jakarta, ramai para pedagang yang berasal dari Rangkas Bitung, dan Maja.

Stasiun berikutnya, Rawa Buntu. Lokasinya di Jalan Raya Rawa Buntu, Serpong. Stasiun ini kepadatan penumpang sangat tinggi, disebabkan lokasinya strategis di tengah-tengah pusat perniagaan dan perumahan BSD.

Stasiun ketiga adalah Stasiun Sudimara, bersebelahan dengan Pasar Jombang, Ciputat. Aktivitas turun naik penumpang selain pedagang pasar, para pekerja meliputi warga Pamulang dan Ciputat.

Keempat adalah Stasiun Jurangmangu, Kelurahan Sawah, Ciputat. Dominasi penumpang adalah warga Bintaro dan Ciputat. Kebanyakan karyawan perkantoran di kawasan Sudirman Jakarta Pusat. Stasiun kelima adalah stasiun Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur dengan aktivitas cukup padat warga Bintaro dan Pondok Ranji.

Sumber: Tangselpos.co.id

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan