BENGKULU – Meski harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan premium sudah diturunkan pemerintah awal Januari 2016 lalu, tapi pengusaha bus antar kota antar provinisi (AKAP) atau antar kota dalam provinisi (AKDP) di Bengkulu belum menurunkan tarif angkutan. “Kami belum menurunkan tarif bus karena belum ada petunjuk dari Organda dan Dishub Bengkulu, sehingga masih menerapkan tarif lama,” kata Arpan (27), salah seorang operator bus AKAP di Bengkulu, Kamis (7/1).
Ia mengatakan, pada prinsipnya pengusaha bus AKAP/AKDP di Bengkulu siap menurunkan tarif angkutan jika sudah ada keputusan resmi dari DPD Organda dan Dishub. Meski demikian, bagi penumpang yang menjadi pelanggan tetap, pihaknya memberikan diskon Rp 20.000-Rp 50.000 per orang dari tarif lama. “Jadi, secara tidak langsung kita sudah menyesuaikan tarif bus dengan harga BBM sekarang. Namun, berapa besar penurunan taruf bus AKDP/AKAP masih menunggu keputusan dari Organda dan Dishub Bengkulu,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Asrul (45), petugas operator bus AKAP lainnya di Bengkulu. Ia mengatakan, hingga kini belum ada keputusan resmi dari Organda dan Dishub Bengkulu untuk menurunkan tarif. “Jadi, kita masih menunggu keputusan resmi. Pada prinsipnya kami siap menurunkan tarif angkutan sesuai keputusan pemerintah,” ujarnya.
Sementara Ketua Organda Bengkulu, Syaiful mengakui sampai sekarang belum ada keputusan resmi dari pemerintah soal penurunan tarif angkutan bus AKAP/AKDP meski harga BBM sudah diturunkan pemerintah Januari 2016. “Jika sudah ada keputusan kita segera menggelar rapat dengan pengusaha bus di Bengkulu,” ujarnya. Sementara Kepala Dishub Bengkulu, Rusdi Bakar belum dapat dikonfirmasi terkait tarif bus AKAP/AKDP di daerah ini pascapenurunan harga BBM oleh pemerintah pada awal tahun ini.
Sumber: Beritasatu.com